Purwakarta-Jabar || Bramastanews.com-Hampir semua TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Desa Depok Kecamatan Darangdan dibuat dalam kondisi tertutup.
Kondisi serta desain yang dibuat tertutup di banyak TPS di wilayah desa tersebut memancing kecurigaan masyarakat, sehingga tak ayal seorang warga lakukan aksi protes di salah satu TPS.
Menurut seorang warga bernama Taryana,
“Saya sebagai warga ketika melihat TPS dibuat tertutup juga heran ya, kok dibuat seperti itu, padahal ini hajatnya seluruh warga, bukan hajatan pribadi, sepertinya ada niat yang kurang baik dalam pelaksanaan pemilu disini, belum lagi beberapa TPS dilakukan di Gedung sekolah, kenapa tidak dibuat ditempat netral yang terbuka, sehingga masyarakat bisa melihat secara jelas proses pelaksanaan pemilu, Itu kan ada dana nya, kok kayaknya ngirit banget,” ungkapnya.
Seperti diketahui berdasarkan pantauan awak media, mayoritas TPS memang dibuat dalam kondisi tertutup, belum lagi sekitar tiga TPS dilaksanakan di gedung sekolah dasar diantaranya, SD NEGERI Pasirmalang, SD Negeri 3 Depok, dan di SD Negeri Cinutug.
Ketua PPS (panitia pemungutan suara) Desa Depok, Siti Sopiah saat dikonfirmasi perihal tersebut tidak menjawab secara jelas apa maksud dan tujuan TPS dibuat seolah sengaja tertutup.
Sementara Ketua panwaslu kecamatan Darangdan saat dipertanyakan terkait ketentuan tersebut mengatakan, “silahkan berkoordinasi dengan pihak PPS Desa”.
Pelaksanaan pemilu pada umumnya dilakukan secara terbuka agar seluruh lapisan masyarakat dapat melihat dan memantau pelaksanaannya sehingga terhindar dari upaya-upaya serta potensi terjadinya kecurangan.
(Red)