Jabar Terima Mobil Laboratorium Keliling dari Bapanas

oleh -99 Dilihat
oleh

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menerima secara simbolis mobil untuk keamanan dan ketahanan pangan di IPB International Convention Center, Botani Square Building, Kota Bogor, Senin (20/11/2023).

KOTA BOGOR, BRAMASTANEWS.COM – Pemdaprov Jabar menerima satu unit mobil laboratorium keliling dari Badan Pangan Nasional. Penjabat Gubernur Bey Machmudin menerima secara simbolis mobil untuk keamanan dan ketahanan pangan di IPB International Convention Center, Botani Square Building, Kota Bogor, Senin (20/11/2023).

Bey sangat mengapresiasi bantuan mobil lab keliling ini. Menurutnya, program mobil lab keliling dari Bapanas menjadi bukti krusialnya hal keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Bukan hanya ketersediaan pangan yang harus diperhatikan oleh pemerintah, tetapi juga keamanan dari pangan-pangan yang ada. “Dengan adanya mobil ini kita tidak ada lagi alasan bahwa pangan yang dikonsumsi oleh kita semua harus aman,” ujar Bey Machmudin.

BACA JUGA  Kembali Raih Prestasi, Lapas Kelas IIB Banjarbaru Terima Dua Penghargaan dari KPPN Banjarmasin

“Harus 100 persen aman dari bahan-bahan yang tidak diperbolehkan,” tambahnya.

Guna mewujudkan keamanan pangan segar bagi seluruh masyarakat Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan mobil laboratorium keliling kepada sembilan provinsi di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.

Selain Jabar, provinsi lain yang juga menerima mobil lab keliling adalah Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta yang mendapatkan dua unit.

“Pertama ini sembilan (mobil) dulu, nanti kita akan _expand_ lagi ke-38 provinsi lainnya,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

BACA JUGA  DPMD PALI Lakukan Sosialisasi dan Evaluasi Anggaran Dana Desa TA 2024

Arief menyebutkan, mobil lab keliling dilengkapi alat-alat rapid test, mulai dari reagen, refrigerator, dispenser, dan yang lainnya. Dengan fasilitas tersebut, _user_ dapat mendeteksi kandungan berbahaya pada bahan-bahan makanan yang dijual di pasar-pasar, seperti boraks, pestisida, dan formalin.

“Ini kita harapkan dengan punya rapid test seperti ini, hanya perlu waktu 15 menit kita sudah bisa tahu pangan-pangan mana yang memang tidak boleh (dipasarkan). Jadi sudah ada ambang residunya (standar aman),” tutur Arief.

Arief meminta agar para kepala daerah dapat terus memonitor penggunaan mobil lab keliling ini, dengan cara membuat jadwal pemeriksaan ke pasar-pasar di daerah masing-masing secara mobile dan menyeluruh.

“Saya instruksikan agar mobil ini keliling pasar, jadi satu hari kalau perlu beberapa pasar (dikunjungi). Mobilitas ini nanti silakan dikontrol sama gubernur atau bupati wali kota di daerah masing-masing,” imbaunya.

BACA JUGA  Menang Banding IPPKH di PTUN Jakarta, Kini PT GKP Kembali Operasi di Pulau Wawonii

*Manajemen Keamanan Pangan*
Pada kesempatan yang sama, Bapanas memberikan sertifikat penghargaan atas penilaian sistem manajemen pengawasan keamanan pangan segar pada Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Hasilnya, Jabar mendapatkan predikat Sangat Baik bersama lima provinsi lainnya, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung dan Sumatera Barat.

Ada pula sembilan provinsi yang mendapatkan predikat baik, yaitu Bali, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Barat, dan Sumatera Selatan. (Red)

Penulis: Editor

Gambar Gravatar
Direktur Di PT. Internusa Media Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *